Bagaimana proses produksi tas tangan non-woven?

Dec 07, 2023

Tinggalkan pesan

Tas non woven umumnya menggunakan teknologi sablon atau dikenal juga dengan istilah “sablon”, yang selama ini merupakan proses pencetakan yang umum digunakan oleh banyak produsen tas non woven. Umumnya dicetak secara manual sehingga sulit mengontrol warna dalam prosesnya. Oleh karena itu, banyak metode pencetakan kain bukan tenunan baru yang bermunculan. Di sini, kami memperkenalkan beberapa metode utama di pasar saat ini:

1, Tanda Air

Dinamakan berdasarkan penggunaan perekat elastis berbahan dasar air sebagai media pencetakan dan biasa digunakan dalam percetakan tekstil, juga dikenal sebagai percetakan. Campur pasta warna dengan lem elastis berbahan dasar air selama pencetakan. Saat mengembangkan pelat cetak, pelarut kimia tidak digunakan dan dapat langsung dibilas dengan air. Ciri-cirinya adalah daya pewarnaan yang baik, daya tutup dan tahan luntur yang kuat, tahan air, dan pada dasarnya tidak berbau.

2, pencetakan gravure

Produk jadi yang diproses dengan metode ini biasanya disebut tas non-anyaman peritoneal. Proses ini dibagi menjadi dua langkah: pertama, teknologi pencetakan gravure tradisional digunakan untuk mencetak grafik dan teks ke dalam film tipis, dan kemudian film dengan pola cetakan dilaminasi ke kain bukan tenunan menggunakan proses laminasi. Proses ini biasa digunakan untuk tas non-woven dengan pencetakan pola warna area luas. Ciri khasnya adalah pencetakan yang sangat indah, seluruh proses diproduksi oleh mesin, dan siklus produksinya pendek. Selain itu, produk ini memiliki kinerja kedap air yang sangat baik dan daya tahan produk jadi lebih baik dibandingkan tas non-anyaman yang diproduksi melalui proses lain. Ada dua pilihan untuk film tipis: glossy dan matte, dengan matte yang memberikan efek matte! Kerugiannya adalah bertentangan dengan konsep perlindungan lingkungan karena film ini sulit terdegradasi.

3, pencetakan perpindahan panas

Pencetakan perpindahan panas termasuk dalam pencetakan khusus dalam pencetakan! Cara ini memerlukan media perantara, yaitu mencetak gambar dan teks terlebih dahulu ke film atau kertas perpindahan panas, kemudian mentransfer polanya ke kain bukan tenunan dengan menggunakan peralatan transfer yang dipanaskan. Media yang umum digunakan dalam pencetakan tekstil adalah film perpindahan panas. Keunggulannya adalah: hasil cetak yang indah, lapisan yang kaya, dan sebanding dengan foto. Cocok untuk pencetakan gambar berwarna area kecil. Kerugiannya adalah harganya yang mahal dan biaya pencetakannya yang tinggi.